SOAL
1.
Definisikan proses pengambilan
keputusan dan sebutkan delapan tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan
keputusan.
2.
Jelaskan perbedaan antara rencana
strategis dan rencana taktis.
3.
Dikatakan bahwa
"menambah-nambahi anggaran menyimpang dari konsep anggaran itu sendiri dan
tidak ada gunanya." Jelaskan implikasi dari pernyataan tersebut.
4.
Dapatkah perencanaan dan pengendalian
laba dipergunakan untuk perusahaan kecil?
5.
Mengapa pembedaan yang jelas antara
ramalan penjualan dengan rencana penjualan penting untuk dibuat?
6.
Jelaskan hubungan antara anggaran
produksi dan tersedianya bahan mentah, suku cadang, dan tenaga kerja?
7.
Uraikan aspek perencanaan,
koordinasi, dan pengendalian dalam rencana produksi.
8.
Apa hubungan dari rencana penjualan
jangka panjang dcngan rencana penjualan dicakup dalam rencana laba tahunan?
9.
Jelaskan perbedaan antara
penganggaran dan anggaran.
10. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis anggaran.
Jawab
1. Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu
hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada
pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia.
Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.
Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap
pilihan.
Definisi
Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada. Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
cepat. Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh
semua pihak.
Tahapan
yang dilakukan dalam proses pengambilan keputusan :
1.
Menganalisis
semua yang ada di dalam organisasi. Ini dilakukan agar anda sebagai pemimpin
dapat mengambil keputusan yang tepat. Analisislah semua keputusan yang akan
anda ambil, lihatlah risiko yang akan anda hadapi. Tidak ada yang salah dalam
pengambilan keputusan, karena semua keputusan yang anda ambil merupakan bentuk
kepedulian terhadap organisasi.
2.
Tenang
dalam menghadapi masalah. Sebagai seorang pemimpin maka sikap tenang haruslah
dibutuhkan agar dapat menyelesaikan semua masalah yang akan dihadapi dalam
organisasi tersebut.
3.
Perumusan masalah dilakukan sebagai keputusan
yang berupa masalah dalam berbagai bentuk. Untuk mempermudah anda sebagai
pemimpin dalam mengambil keputusan maka sebagai pemimpin perlu melakukan
beberapa cara dengan salah satunya dengan mengidentifikasi masalahnya terlebih
dahulu dan mengkaji hubungan sebab akibatnya.
4.
Evaluasi alternatif merupakan pemilihan
kriteria dalam pengambilan keputusan yang sangat tepat. Mengkriteriakan semua
permasalahan akan menjadikan anda sebagai pemimpin mudah dalam mengevaluasi.
Contoh : dalam pengambilan keputusan manajer harus bisa menggunakan mesin yang
baru untuk operasi walaupun akan dikenakan biaya. Evaluasi sangat penting
dilakukan agar risiko yang akan timbul dapat diambil alih.
5.
Pemilihan alternatif terbaik. Dalam melakukan
alternatif sebagai pemimpin harus bisa membuat pilihan alternatif. Untuk
membuat alternatif memang cukup sulit namun alternatif ini akan dilakukan jika
solusi permasalahan yang akan dilakukan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Permasalahan keputusan sulit disajikan secara lengkap jika tidak ada kompromi
antar berbagai faktor. Semua harus dipertimbangkan dengan baik dan teliti.
6.
Implementasi keputusan yang sangat penting
bagi suatu organisasi. Implementasi memerlukan beberapa perubahan baik dari
perilaku, sehingga dalam membuat keputusan berbagai karyawan yang melihat dari
berbagai sudut pandang dapat menilai dengan baik.
7.
Evaluasi keputusan ini merupakan tahap
penyelesaian dalam sebuah organisasi. Sebagai pemimpin anda harus dalam menilai
setiap keputusan yang telah diambil agar pengurus selanjutnya dapat lebih baik
lagi.
8.
Menerima semua keputusan. Semua pegawai
organisasi wajib untuk menerima hasil yang telah disepakati bersama. Tidak ada
perdebatan dan permusuhan yang akan dilakukan antar karyawan.
2.
Perbedaan antara rencana strategis
dan rencana taktis :
Rencana penjualan strategis,
sebagasi pendekatan praktis, suatu perusahaan menjadwalkan penyelesaian dari
rencana jangka panjang strategis sebagai satu dari langkah pertama dalam proses
perencanaan keseluruhan. Contohnya, sebuah perusahaan beroperasi , dalam satu tahun
kalender mungkin menyelesaikan rencana penjualan jangka panjang, paling tidak
dalam bentuk yang sementara, pda akhir juli karena ini memberikan jangka waktu
yang cukup bagi pertimbangan yang mendesak yang penting untuk pembuatan rencana
laba jangka sebelumnya. Rencana
jangka panjang biasanya dibuat untuk bebrapa tahun. Rencana penjualan jangka
panjang menggunakan pengelompokan produk yang luas dengan pertimbangan terpisah
antara produk dan jasa utama dengan produk dan jasa baru. Rencana penjualan jangka
panjang biasanya mencangkup analisi mendalam potensi pasar dimasa yang akan
datang, yang mungkin dibentuk dari pasar dari dasar utama seperti perubahan
populasi, pernyataan ekonomi, proyeksi industry, dan tujuan perusahaan.
Rencana penjualan taktis, pendekatan
umum untuk rentang jangka waktu berjangka pendek dalam perusahaan adalah
merencanakan penjualan untuk 12 bulan mendatang, merinci rencan secara
kuartalan dan bulanan untuk kuaral pertama. Pada akhir tiap bulan atau kuartal
tahun tersebut, rencana penjualan dipelajari kembali dan diperbaiki dengan
menambah satu periode dimasa datang dan dengan menghilangkan periode yang baru
berakhir. Jadi, rencan penjualan taktis biasanya merupakan pokok yang ditinjau
dan diperbaiki dengan dasar kuartalan. Jumlah perincian dalam rencan penjualan
taktis merupakan fungsi lingkungan dan karakteristik perusahaan.
Rencana penjualan jangka pendek
harus mencangkup pertimbangan terperinci, mengingat rencana jangka panjang
harus menyeluruh. Untuk membentuk kebijakan dalam rencan penjualan jangka
pendek, pertanyaan utama adalah penggunaan dari hasil-hasil. Pertama,
pertimbangan utama adalah untuk menyediakan rincaian bagi pusat tanggungjawab
untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Kedua, rencana penjualan jangka
pendek harus menyediakan tentang rincian yang dibutuhkan untuk melengkapi
komponen rencana laba bagi manajer fungsional lainnya.
3. Menurut Munawir (1995:47),
anggaran merupakan rencana jangka pendek (biasanya satu tahun) perusahaan untuk
melaksanakan sebagian rencana jangka panjang yang berisi
langkah-langkah strategik untuk
mewujudkan strategi objektif tertentu serta taksiran sumber daya
yang diperlukan Munawir (1995:47). Penganggaran adalah suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan (Nafarin,
2000). Penganggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran merupakan alat perencanaan manajerial
dalam bentuk keuangan (Mulyasari dan Sugiri, 2004:439). Anggaran merupakan
ungkapan kuantitatif yang normal tentang rencana manajemen (Horngren, 1996:
188). Anggaran merupakan pernyataan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial (Mardiasmo,
2002:61)
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan fungsi anggaran
dimaksutkan untuk merencanakan kegiatan yang berguna untuk memaksimalkan sumber
daya yang ada , apabila dilakukan penambah-nambahan anggaran maka ini
menyimpang dari pengertian penganggaran itu sendiri dan ini dapat menyebab kan
kerugian bagi perusahaan atau organisasi dll
4. Pengendalian
laba dapat membantu perusahaan dalam mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual
dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan, kemudian melaksanakan tindakan
perbaikan apabila diperlukan. Perencanaan dan pengendalian laba tergantung pada
keyakinan bahwa manajemen dapat merencanakan dan mengendalikan tujuan jangka
panjang perusahaan dengan membuat keputusan yang baik secara terus menerus
(Welsch, Hilton, Gordon 2000:7). Perencanaan dan pengendalian laba yang
menyeluruh memfokuskan pada pelaporan kinerja dan evaluasi kinerja untuk
menentukan penyebab kinerja yang tinggi dan yang rendah. Karakteristik penting
dari laporan kinerja suatu perencanaan dan pengendalian laba adalah sebagai
berikut :
a. Kinerja diklasifikasikan menurut tanggung jawab
yang dibebankan.
b. Hal-hal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat
dikendalikan harus ditentukan.
c. Dibuat laporan yang tepat waktu.
d. Penekanan diberikan pada perbandingan antara hasil
yang direncanakan dengan yang aktual. Menurut Supriyono (1993:331) laba
perusahaan merupakan selisih antara penghasilan penjualan di atas semua biaya
dalam periode akuntansi tertentu. Oleh karena itu perencanaan laba untuk
periode akuntansi tertentu akan berhubungan dengan perencanaan atas penghasilan
penjualan dan atas biaya pada periode akuntansi yang bersangkutan
jadi perencadaan dan pengendalian laba
sangatlah pentin dalam perusahaan besar maupun kecil apa bila perusahaan ingin
meningkatkan pendapatan.
5.
Perencanaan
penjualan dengan peramalan sering membingungkan. Meskipun berkaitan keduanya
mempunyai perbedaan tujuan yang jelas. Ramalan (forecast) bukan merupakan
rencana melainkan suatu pernyataan atau penaksiran terukur dari keadaan di masa
yang akan datang tentang pokok tertentu, missal pendapatan penjualan
berdasarkan satu atau lebih asumsi yang jelas. Ramalan harus selalu menyatakan
asumsi yang mendasarinya. Ramalan harus dipandang sebagai salah satu masukan
dalam pembuatan rencana penjualan. Manajemen perusahaan mungkin menerima,
memodifikasi, atau mungkin menolak ramalan tersebut.
Ramalan penjualan diubah menjadi rencan penjualan saat manajemen
dapat mempertahankan pertimbangan manajemen, strategi yang direncanakan,
komitmen dari sumber-sumber daya, dan komitmen manajerial terhadap tindakan
agresif untuk mencapai tujuan penjualan. Sebaliknya ramalan penjualan merupakan
fungsi staf teknis. Contohnya “Tennessee Gas Tranmision dalam brosurnya tahun
1986” menyatakan bahwa “ perencanaan dan analisis pasar- sebagai
seorang analisis dalam departemen ini. Anda akan mempersiapkan penggunaan alat
computer yang canggih, ramalan 6 samapai 18 bulan berdasarkan informasi dan
tren pasar terakhir, menjalankan riset pasar gas berdasarkan analisis ekonomis
dan kompetisi, dam membuat laporan yang mendalam untuk perwakilan nasional dan
negara bagian dan manajemen senior TGT”.
Sangat penting untuk
membuat perbedaan antara ramalan penjualan dengan rrencana penjualan terutama
karena staf teknis internal tidak diharapkan atau diperbolehkan membuat
keputusan dan kebijakan pokok manajemen yang lengkap dalam setiap rencana
penjualan. Oleh karena itu elemen dari pengalaman dan kebijakan manajemen harus
melebur dalam rencana penjualan. Ramalan awal dan biasanya harus terdapat lebih
dari satu untuk menunjukan penjualan yang mungkin dalam berbagai asumsi
alternative merupakan sumber penting dari informasi dalam pembentukan strategi
manajerial dan komitmen sumber daya.
6.
Hubungan antara anggaran produksi dan tersedianya bahan mentah,
suku cadang, dan tenaga kerja, anggaran produksi sebagai alat perencanaan ,
koordinasi dan pengendalian.
·
Anggaran produksi membantu perencanaan, koordianasi dan
pengendalian.
·
Rencana produksi yang rinci dibuat dan didasarkan pada rencana
penjualan yang realistis hasil analisis manajemen
·
Pembuatan anggaran produksi yang rinci menyangkut keputusan
rencana produksi, kebutuhan bahan baku, suku cadang, tenaga kerja, kapasitas,
modal dan kebijakan persediaan
·
Anggaran produksi adalah dasar utama untuk merencanakan kebutuhan bahan mentah dan suku
cadang , kebutuhan tenaga kerja, tambahan modal atau perencanaan pabrik secara
umum
·
System pengendalian produksi yang memadai penting bagi
pengendalian biaya, kualitas dan kuantitas manajerial prosedur pokok dalam
pengendalian produksi
·
Prosedur pokok dalam pengendalian produksi adalah :
1.
Pengendalian bahan
2.
Analisis proses produksi menurut pusat tanggung jawab dalam
divisi produkdi
3.
Rute produksi
4.
Panjualan produksi
5.
Pengiriman produk
6.
Tingkat lanjut
·
Disamping pengendalian harian dan mingguan volume produksi dan
tingkat persediaan produk, status dua
factor ini harus dilaporkan dalam laporan kinerja bulanan dimana hasil
aktual dibandingkan dengan rencana dan standarnya
7.
·
Perencanaan
dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar
apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
·
Perencanaan
produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang
dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang
dibutuhkan.
·
Pengendalian
produksi : aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan
dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan
perbaikan rencana.
8.
Penjualan jangka panjang itu suatu prediksi biasanya dibuat
untuk satu tahun ke depan, gunanya untuk mengetahui budget yang dibutuhkan
untuk produksi,marketing, dan juga memprediksi keuntungan perusahaan di depan (
berguna untuk sebuah perusahaan yang go publik)
9.
perbedaan antara penganggaran dan
anggaran :
Anggaran
(Budget) adalah rencana kuantitatif
aktivitas usaha
sebuah organisasi (pemasaran,produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode
dianggarkan.
Penganggaran
adalah penciptaan
suatu rencana kegiatan yang
dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi
dan komunikasi.
10. jenis-jenis anggaran beserta pengertiannya secara singkat dan
jelas:
1. Anggaran Penjualan
Anggaran ini memuat mengenai rencana
penjualan selama periode/waktu anggaran (pada umumnya satu tahun), yang
dinyatakan dalam satuan uang dan juga kuantitas penjualan. Anggaran ini disusun
berdasarkan Proyeksi Penjualan yang dibuat oleh perusahaan. Anggaran Penjualan
sering disebut juga sebagai anggaran kunci dalam proses penyusunan anggaran,
sebab anggaran tersebut merupakan dasar dari penyusunan jenis-jenis anggaran
yang lain, diantaranya yaitu: Anggaran Produksi, Anggaran Kas , Anggaran Biaya
Nonproduksi, serta Anggaran Rugi-Laba.
Definisi dari anggaran penjualan
adalah suatu anggaran yang menerangkan secara terperinci dan juga teliti
tentang penjualan perusahaan dimasa dating, dimana didalamnya terdapat rencana
tentang jenis-jenis barang, jumlah, harga, waktu maupun tempat penjualan barang
tersebut.
2. Anggaran Produksi
Anggaran ini memuat mengenai
rencana-rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi
ini ditentukan berdasarkan rencana penjualan maupun persediaan yang diharapkan.
Anggaran produksi merupakan dasar dari penyusunan anggaran biaya produksi,
diantaranya yaitu anggaran: biaya overhead pabrik, biaya bahan baku dan
juga biaya tenaga kerja langsung. Anggaran produksi dapat juga dipakai sebagai
dasar penyusunan Anggaran Persediaan ataupun sebaliknya.
3. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran ini
mengenai taksiran bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi, yang
dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas bahan baku. Lalu dari anggaran ini
akan diketahui pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang selanjutnya dipakai
sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Rugi-Laba.
4. Nggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran ini mengenai taksiran biaya
tenaga kerja langsung selama waktu (priode) anggaran, yang selanjutnya dipakai
sebagai dasar dalam penyusunan Anggaran Kas dan Rugi-Laba. Biasanya untuk
menyusun perhitungan biaya tenaga kerja langsung ini dikenal 2 (dua) macam
dasar perhitungan, diantaranya upah per unit produk, serta upah per jam.
5. Anggaran overhead pabrik
Anggaran ini mengenai taksiran biaya
overhead pabrik selama periode anggaran yang dipakai dalam penyusunan Anggaran
kas dan Rugi-Laba.
6. Anggaran Persediaaan
Anggaran ini mengenai persediaan
perusahan dalam satu periode (waktu) tertentu. Anggaran persediaan yaitu
merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci dan jelas berapa nilai
persediaan ada periode yang akan datang. Sedangkan pada perusahaan manufaktur
persediaan yang ada terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu persediaan material
persediaan barang setengah jadi, dan juga persediaan barang jadi.
7. Anggaran Biaya Produksi
Anggaran ini terdiri dari Anggaran
biaya pemasaran dan juga anggaran biaya administrasi serta umum yang
masing-masing memuat mengenai taksiran biaya pemasaran, biaya administrasi dan
juga umum. Anggaran ini juga dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran kas dan
rugi-laba.
8. Anggaran Program
adalah anggaran operasi yang disusun
berdasarkan berbagai program utama perusahaan yang berupa jenis ataupun
keluarga produk (misalkan program penelitian dan juga pengembangan). Anggaran
program pada umumnya dipakai untuk menganalisis keselarasan diantara berbagai
program perusahaan.
9. Anggaran Pertanggung Jawaban
Adalah anggaran operasi yang disusun
berdasarkan pusat pertanggung jawaban yang terdapat di dalam perusahaan.
Program pertanggung jawaban ini digunakan sebagai alat pengendalian setiap
manajer dan juga sebagai pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya.
10. Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran ini berisi mengenai rencana
perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode (waktu) anggaran. Anggaran ini
disusun berdasarkan dari proyeksi penjualan, serta dipakai sebagai dasar
penyusunan anggaran: kas, biaya overhead pabrik, dan biaya nonproduksi.
11. Anggaran Kas
Anggaran ini memuat taksiran sumber
dan juga penggunaan kas selama periode (waktu) anggaran. Anggaran ini disusun
dari anggaran operasi dan pengeluaran modal, dan juga dipakai sebagai dasar
penyusunan anggaran Neraca. Serta penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan
sangatlah penting sekali, artinya bagi penjagaan likuiditas perusahaan itu.
12. Anggaran Rugi-Laba
Anggaran ini berisi mengenai
taksiran rugi maupun laba perusahaan selam periode (waktu) anggaran. Anggaran
rugi-laba ini disusun dari anggaran operasi, danjuga dipakai sebagai dasar
penyusunan anggaran neraca.
13. Anggaran Neraca
Anggaran
yang berisi mengenai rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal)
perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Anggaran neraca ini disusun
dari anggaran kas dan anggaran rugi-laba, dan dipakai untuk dasar penyusunan
anggaran perubahan posisi keuangan.
14. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Anggaran ini isinyat mengenai
rencana perubahan utang, aktiva, modal perusahaan selama periode (waktu)
anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran neraca. Mungkin itulah postingan
menganai definisi atau pengertian anggaran dan jenisnya semoga
dapat bermanfaat bagi kalian semua yang telah membacanya.